Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us

Thursday 19 March 2009

Tentang Kabupaten Kutai Kartanegara



Pemandangan dimalam hari di Kota Tenggarong (Dibawah Jembatan Kutai Kartanegara).


Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terletak pada posisi 115º26'28'' - 117º36'43'' Bujur Timur dan 1º28'21'' Lintang Utara - 1º08'06'' Lintang Selatan, dengan batas administratif sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Malinau, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kutai Timur dan Selat Makasar, sebelah selatan dengan Kabupaten Pasir dan sebelah Barat dengan Kabupaten Kutai Barat.

Luas wilayah daratan Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar 27.263,10 Km² sedangkan luas perairan ± 4.097 Km².

Topografi wilayah sebagian besar bergelombang sampai berbukit dengan kelerengan landai sampai curam. Daerah dengan kemiringan datar sampai landai terdapat dibeberapa bagian, yaitu berupa kawasan pantai dan sebagian besar Daerah Aliran Sungai Mahakam. Pada Wilayah pedalaman dan perbatasan umumnya merupakan pegunungan dengan ketinggian 500 - 2.000 meter diatas permukaan air laut.

Jenis-jenis tanah yang terdapat di daerah ini menurut Soil Taxonomi USDA termasuk kedalam golongan Ultisol, Entisol, Histosol, Inceptisol dan Mollisol, sedangkan menurut Lembaga Penelitian Tanah Bogor terdiri dari jenis tanah Podsolik, Alluvial, Andosol dan Renzina.

Karakteristik iklim dalam wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara adalah iklim hutan tropika humida dengan perbedaan yang tidak begitu tegas antara musim kemarau dan musim hujan. Curah hujan berkisar antara 2.000 - 4.000 mm per tahun dengan temperatur rata-rata 26º C dan perbedaan temperatur antara siang dan malan antara 5º-7º C.


PENDUDUK
Penduduk Kutai Kartanegara dari tahun ke tahun mencatat kenaikan yang cukup berarti. Jumlah penduduk pada tahun 2005 sebanyak 527.196 jiwa, meningkat menjadi 542.233 jiwa pada tahun 2006. Berarti dalam periode tersebut penduduk Kutai Kartanegara telah bertambah lebih dari lima ribu orang setiap tahunnya,

Pertumbuhan penduduk Kutai Kartanegara sebenarnya tidak merata sepanjang tahun. Sebagai contoh, pertumbuhan penduduk pada tahun 2005 sebesar 3,28 persen dan pada tahun 2006 sebesar 2,85 persen.

Pada tahun 2006 sebagian besar penduduk Kutai Kartanegara berada di Kecamatan Tenggarong (13,14 persen) yang merupakan ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara. Selebihnya berada di Kecamatan Loa Janan (9,44 persen), Kecamatan Tenggarong Seberang (9,11 persen), Kecamatan Samboja (8,15 persen), Kecamatan Loa Kulu (7,15 persen) dan tersebar di kecamatan lainnya kurang dari 7 persen. Pola persebaran penduduk seperti ini sejak tahun 1990 tidak banyak berubah.

Pola persebaran penduduk Kutai Kartanegara menurut luas wilayah sangat timpang, sehingga menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat kepadatan penduduk antar kecamatan yang mencolok. Wilayah kecamatan Tabang dengan luas 28,48 persen dari wilayah Kutai Kartanegara dihuni oleh sekitar 1,86 persen dari total penduduk Kutai Kartanegara. Sedangkan sekitar 13,14 persen menetap di daerah kecamatan Tenggarong dengan luas 1,46 persen dari luas wilayah Kutai Kartanegara seluruhnya. Akibatnya kepadatan penduduk di kecamatan Tabang hanya berkisar 1,30 jiwa/km2. Sedangkang kepadatan penduduk di kecamatan Tenggarong adalah 170,03 jiwa/km2.

Ditinjau dari komposisi penduduk menurut jenis kelamin menunjukan bahwa jumlah penduduk laki-laki di Kutai Kartanegara masih lebih banyak disbanding perempuan. Ini terlihat jelas dari rasio jenis kelamin yang lebih besar dari 100.

ANGKATAN KERJA
Selama kurun waktu 2005-2006, angkatan kerja di Kutai Kartanegara meningkat sebanyak 520 orang dari 213.744 orang menjadi 214.263 orang.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Laki-Laki + Perempuan pada tahun 2005 adalah 63,88 persen, turun pada tahun 2006 menjadi 60,40 persen.

TPAK Perempuan mempunyai kecenderungan penurunan dari 38,58 persen pada tahun 2005 dan tahun 2006 sebesar 32,33 persen. Demikian juga TPAK Laki-Laki sebesar 87,76 persen dan tahun 2006 turun menjadi 86,72 persen.


LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA / KELURAHAN, KEPALA KELUARGA, PENDUDUK DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

NO KECAMATAN LUAS WILAYAH JUMLAH KEPADATAN PENDUDUK
KM2 % DESA KK PENDUDUK PER KM2 PER KK
1 SAMBOJA 1.045,90

3,84

21 12.958 44.170 42,33 3,41
2 MUARA JAWA 754,50 2,77 7 6.477 24.519 32,50 3,79
3 SANGA-SANGA 233,40 0,86 5 4.113 14.667 62,84 3,57
4 LOA JANAN 644,20 2,36 8 18.419 51.209 79,49 2,78
5 LOA KULU 1.405,70 5,16 12 10.204 38.745 27,56 3,80
6 MUARA MUNTAI 928,60 3,41 13 4.413 17.674 19,03 4,00
7 MUARA WIS 1.108,16 4,06 7 2.113 8.396 7,58 3,97
8 KOTA BANGUN 1.143,74 4,20 20 6.735 28.001 24,48 4,16
9 TENGGARONG 398,10 1,46 13 36.053 71.270 179,03 1,98
10 SEBULU 859,50 3,15 13 7.876 33.797 39,32 4,29
11 TENGGARONG SBR 437,00 1,60 18 12.730 49.393 113,03 3,88
12 ANGGANA 1.798,80 6,60 8 9.275 27.607 15,35 2,98
13 MUARA BADAK 939,09 3,44 13 9.125 36.190 38,54 3,97
14 MARANG KAYU 1.165,71 4,28 11 6.021 22.117 18,97 3,67
15 MUARA KAMAN 3.410,10 12,51 19 8.031 32.043 9,40 3,99
16 KENOHAN 1.302,20 4,78 8 3.029 11.884 9,13 3,92
17 KEMBANG JANGGUT 1.923,90 7,06 11 6.372 20.451 10,63 3,21
18 TABANG 7.764,50 28,48 19 2.613 10.100 1,30 3,87

JUMLAH

27.263,10 100,00 226 166.557 542.233 19,89 3,26
Sumber Data : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Kartanegara, 2006

berita ini Di ambil dari KutaiKartanegara.com

KONSEP GERBANG DAYAKU


Paradigma baru dalam menjalankan pemerintahan di Kutai Kartanegara.

Konsep percepatan pembangunan berbasis pemberdayaan seluruh komponen pembangunan (baik instansi pemerintah, legislatif, swasta maupun masyarakat) dengan memanfaatkan sumber daya secara optimal.

PRINSIP-PRINSIP GERBANG DAYAKU

1.Berpangkal dan bermuara pada kepentingan dan keberpihakan pada masyarakat luas.

2.Bersifat Pelayanan Publik. Tidak terbatas di kota, tetapi justru di desa.

3.Bertujuan untuk meningkatkan etos kerja masyarakat. Tidak memanjakan. Memberi pancing, bukan ikan.

4.Partisipatif, transparan dan akuntable. Bottom up planning & sosialisasi terus-menerus. Pengawasan masyarakat melalui Buku Putih, Kuning, Merah, Biru dan Kotak Merah (Red Box)

ARAH PEMBANGUNAN

1.Kondisi obyektif Kabupaten Kutai Kartanegara saat ini sangat tergantung pada SDA yang tidak dapat diperbaharui.

2.Disadari bahwa SDA tersebut makin lama makin berkurang, menipis dan habis.

3.Oleh karena itu harus ada transpormasi ketergantungan dari SDA yang tak terbaharui (non renewable resources) kepada Sumber Daya yang dapat diperbaharui / dikembangkan / ditingkatkan (renewable resources).

4.Berdasarkan keunggulan komparatif (comparative advantage) dan keunggulan kompetitif (competitive advantage), arah pembangunan Kabuptan Kutai Kartanegara kedepan memprioritaskan tiga bidang pengembangan yaitu :
 Peningkatan Sumber Daya Manusia
 Pengembangan Pertanian dalam arti luas
 Pengembangan Industri Pariwisata dan Kutai Kartanegara sebagai tujuan wisata.

5.Kejayaan Kutai Kertanegara dimasa depan akan dicapai melalui pergeseran dari ketergantungan pada sumber daya tak-terbarui (unrenewable resources) kepada sumber daya yang bisa diperbarui / ditingkatkan / dikembangkan (renewable resources).

VISI DAN MISI

VISI

Menghasilkan Pemerintahan Kabupaten yang baik dan bersih, berlandaskan azas keadilan, kesetaraan, keragaman dan demokrasi ; menuju terbentuknya masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri dan sejahtera.

MISI

1.Pemberdayaan Pemerintahan Daerah (Eksekutif dan Legislatif) dan penegakan supremasi hukum.
2.Pemberdayaan seluruh komponen ekonomi.
3.Pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian sosial dan kemandirian ekonomi.

STRATEGI

1.Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan publik.

KEBIJAKAN

1.Meningkatkan mutu, disiplin, etos kerja dan profesionalisme lembaga serta aparatur untuk dapat menjalankan pemerintahan yang partisipatif, transparan dan akuntable, dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik.
2.Konsilidasi lembaga dan aparatur untuk menjamin kelangsungan pemerintahan yang baik dimasa depan.
3.Penyempurnaan dan penegakan peraturan dan perundangan secara tegas.
4.Perencanaan dan pelaksanaan Tata Ruang secara konsisten.
5.Meningkatkan mutu dan jumlah sarana serta prasarana dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik.

2.Memacu pemerataan dan pertumbuhan ekonomi.

KEBIJAKAN

1.Meningkatkan kemandirian ekonomi kerakyatan dengan memanfaatkan potensi wilayah secara optimal.
2.Penataan untuk memenuhi fungsi Pemerintah yang wirausaha (enterpreneurial government) serta meningkatkan peran Pemerintah sebagai katalisator bagi pengusaha kecil, menengah dan besar.
3.Meningkatkan investasi bagi penciptaan kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
4.Meningkatkan kemampuan daya saing pelaku ekonomi lokal dalam memanfaatkan dan menghadapi peluang dan tantangan globalisasi.
5.Mendorong usaha yang mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang tak terbarui (unrenewable resources) kepada sumber daya alam yang terbarui (renewable resources).


3.Meningkatkan pembangunan teritorial.

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEDESAAN

1.Meningkatkan keberpihakan pada Rakyat Kecil melalui pembangunan ekonomi sesuai dengan potensi wilayah pedesaan.
2.Melanjutkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
3.Melanjutkan dan meningkatkan pembangunan infrastruktur sesuai kondisi dan kebutuhan desa.
4.Melestarikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai luhur warisan budaya lokal.
5.Memberdayakan seluruh komponen desa dalam memperbaiki dan melestarikan lingkungan hidup.

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN

1.Meningkatkan infrastruktur kota sebagai sarana pelayanan publik.
2.Menjadikan kota sebagai pusat perkembangan usaha jasa, perdagangan dan industri.
3.Melanjutkan upaya menjadikan kota sebagai pusat pendidikan, pariwisata dan budaya.
4.Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.
5.Memberdayakan seluruh komponen kota dalam memperbaiki dan melestarikan lingkungan hidup.


berita ini Di ambil dari KutaiKartanegara.com

Seleksi Calon Paskibra Segera Dimulai

Tampak  anggota Paskibra ini siap mengemban tugas pada peringatan HUT- RI ke 64 tahun lalu.
Tampak anggota Paskibra ini siap mengemban tugas pada peringatan HUT- RI ke 64 tahun lalu.

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemkab Kutai Kartanegara April 2009 mendatang akan mengadakan seleksi calon Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dalam rangka menyambut HUT ke-65 proklamasi RI.

“April ini kita akan adakan seleksi calon Paskibra. Tentu seleksi ini akan melibatkan seluruh sekolah di Kukar,” kata Kepala Dinas Dispora H Ifni Djuraidi baru-baru ini di ruang kerjanya.

Menurut Djuraidi, seleksi calon paskibra hampir sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Yakni dalam rekrutasi melibatkan Kodim 0906/Tenggarong dan Polres Kukar untuk menggodok dan menyeleksi para calon paskibara.

“Dalam seleksi paskibra nanti, tidak tertutup kemungkinan kita akan melibatkan Kodim maupun Polres untuk memberikan tes tertulis, teori maupun praktiknya. Seperti halnya masalah fisik, pengujian wawasan dalam ketangkasan, baris berbaris, disiplin dan lainnya. Mudah-mudahan program di Dispora 2009 ini dapat berjalan lancar,” harapnya.


berita ini Di ambil dari KutaiKartanegara.com

Monday 16 March 2009

Lambang Kabupaten

Lambang Kabupaten

Lembu Suana
Bermakna sebagai sumber kekuasaan dan kewibawaan Pemerintah Daerah

Lingkaran Putih Mengelilingi Lembu Suana
Melambangkan kebulatan tekad dan kesamaan pandangan/persepsi

Mandau dan Sumpit
Simbol sarana kekuatan dalam meningkatkan pembangunan

Keliau (Perisai Suku Dayak)
Simbol Ketahanan dan Pertahanan

Menara
Lambang cita-cita yang agung dan tinggi

Jembatan
Simbol pemersatu

Air / Gelombang
Simbol Dinamika Kehidupan dalam Pembangunan

Gong
Simbol pemersatu budaya

Bintang Bersudut Lima
Lambang Pancasila

Untaian Kapas dan Padi
Tujuan bangsa Indonesia untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sesuai dengan cita-cita Proklamasi

17 Daun Kapas - 8 Kuntum Bunga Kapas - 45
Butir Padi Lambang Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945

Lingkaran / Bingkai Gambar sebanyak 7 Sudut
Melambangkan kultur dan falsafah hidup

Makna tulisan

Tulisan Kabupaten Kutai Kartanegara
Daerah Otonomi Kabupaten Kutai

Slogan “Bina Benua Etam”
Kepedulian seluruh lapisan masyarakat untuk membangun daerah Kabupaten Kutai Kartanegara menuju masyarakat madani

Makna warna

Warna Kuning
Melambangkan keagungan

Warna Hijau Tua
Melambangkan tentang kesuburan dalam meningkatkan potensi SDA dan SDM

Warna Hijau Muda
Melambangkan tentang ketentraman dan kedamaian

Warna Merah
Melambangkan keberanian, kegigihan, kejujuran dan jiwa ksatria

Warna Putih
Melambangkan kebenaran, keikhlasan dan kesucian

Warna Hitam
Melambangkan tantangan dan kendala yang dihadapi

Makna Keseluruhan

MENUJU MASYARAKAT KUTAI KARTANEGARA YANG MADANI



berita ini Di ambil dari KutaiKartanegara.com

Permohonan Kartu Tanda Penduduk (KTP)

Begini ne...alur pembuatan KTP di kutai kartanegara...perkiraan selesai sih sekitar 1 bulan ...Buussssseeeeettttt............

Dikutip : lewat http://www.kutaikartanegarakab.go.id/index.php/static/permohonan_kartu_tanda_penduduk_ktp/



ZBPA (Zona Bebas Pekerja Anak).

Pekerja Anak di Kukar Terus Berkurang
Tampak seorang anak yang bekerja pada industri kepiting di Kec. Samboja.

Guna mempercepat tindak lanjut pemberantasan pekerja anak di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Komite Zona Bebas Pekerja Anak (ZBPA) Kukar melakukan rapat koordinasi (Rakor) bersama pihak terkait, Rabu (11/3) lalu.

Rakor dipimpin Ketua Komite ZBPA sekaligus Asisten IV Sekkab Kukar, AR Ruznie OMS, membahas tindaklanjut agenda ZBPA dari Rakor di Pendopo Odah Etam, Kamis (5/3) pekan lalu yang dipimpin Penjabat (Pj) Bupati, Sjachruddin.

Pencanangan Zona Bebas Pekerja Anak (ZBPA) oleh Pemkab Kukar 4 Nopember 2002 lalu, saat ini hampir berhasil. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kukar, jumlah pekerja anak pada Desember 2007 lalu, sebanyak 334 orang dan Desember 2008 menurun secara drastis menjadi 63 orang.

“Ini merupakan langkah baik dan tidak terlepas dari semua unsur mendukung, baik petugas di masing-masing zona maupun masyarakat,” ungkap Ruznie saat memimpin rapat yang dihadiri kepala instansi terkait.

Lebih lanjut Ruznie OMS mengatakan, dari hasil pendataan terdapat 63 orang, diantaranya 33 orang pada jenis pekerjaan berbahaya dan 30 orang kepada pekerjaan ringan.

Dimana Kecamatan Muara Muntai terdapat 10 orang, Muara Wisdan Kota Bangun masing-masing 8 orang, Samboja 7 orang, Marangkayu 6 orang, Anggana dan Kenohan 4 orang, Tenggarong dan tabang 3 orang, Muara Kaman, Muara Badak dan Muara Jawa 2 orang serta Sanga-sanga, Loa Janan, Sebulu, Kembang Janggut masing - masing 1 orang.

Sedangkan Loa Kulu dan Tenggarong Seberang tidak ada, namun Kepala Disnakertrans Kukar, Nasir Umar, menambahkan akan mengirimkan surat pendataan kembali kepada setiap kecamatan. Apakah benar-benar sesuai pendataan yang sudah dilakukan, sehingga saat turun ke lapangan nanti tidak mengalami hambatan.

Nasir juga menambahkan, ke-63 orang itu terdiri dari kelompok umur 7-12 tahun, 13-15 tahun serta 16-18 tahun, kelompok 16-18 tahun. Umumnya mereka sudah dewasa dan bekerja, namun sekitar 13 orang masih bisa dikatakan

anak-anak usia sekolah dan tak pantas bekerja. Karena itu Dinas Pendidikan (Disdik) dan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) sangat dibutuhkan keterlibatannya dalam mengentaskan ZBPA tahun ini.

berita ini Di ambil dari KutaiKartanegara.com

REKTOR BARU UNIKARTA.

HM Aswin Gantikan Prof Dr Syaukani HR MM

Terpilih jadi Rektor Universitas Kutai Kartanegara masa bakti 2009-2013.

Rektor baru Universitas Kutai Kartanegara DR Ir HM Aswin MM.
Rektor baru Universitas Kutai Kartanegara DR Ir HM Aswin MM.
Foto : Gusdut.

Rapat Senat Khusus (RSK) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) berlangsung di Gedung Rektorat Unikarta Tenggarong, Rabu (11/3) kemarin, mengantarkan Dr Ir HM Aswin MM menjadi rektor baru masa bakti 2009-2013.

Aswin sebelumnya menjabat Pembantu Rektor (PR) II Unikarta menggantikan Prof Dr Syaukani HR MM yang telah habis masa baktinya.

Rapat senat dipimpin Sekretaris Senat, Ir HM Arifin Mas’ud yang juga PR 1 Unikarta itu menetapkan Aswin sebagai Rektor Unikarta. Aswin meraih sebanyak 15 suara dari 19 suara yang diperebutkan. Sedangkan kandidat rektor yang bertarung dijabatan tertinggi Universitas terkemuka di Kota Raja Tenggarong ini sebanyak 4 calon.

Mereka adalah Aswin dan Dekan Fakultas Ekonomi Unikarta Prof Dr Iskandar MSi, Ir HM Arifin Mas’ud, serta Dosen Fakultas Pertanian Unikarta Ir Ida Bagus Made Catanaya. Iskandar dan Arifin Mas’ud masing-masing meraih satu suara. Sedangkan IB Made Catanaya tidak mendapat satu suara pun dan dua orang tidak memberikan suaranya alias abstain karena tidak hadir yakni PR III Asmir Ridwan dan Dekan FT Ir Sujiman.

Rapat senat berlangsung tertib dan lancar itu dihadiri Ketua Yayasan Unikarta, Suroto SSos MSi dan segenap anggota Senat Unikarta, terdiri para Dekan dan Pembantu Dekan (PD) I serta Ketua Jurusan Studi yang ada di lingkungan Unikarta Tenggarong.

“Pemilihan Rektor Unikarta Periode 2009-2013 ini sudah legal atau sah. Karena berlangsung dalam suasana sangat demokratis, transparan, serta sesuai ketentuan yang berlaku. Yaitu mengacu kepada Statuta Unikarta 2007 khususnya pada Pasal 25 Ayat (5),” ungkap Arifin Mas’ud yang memimpin rapat senat.

Menurutnya dalam pasal ini setiap kandidat rektor harus memenuhi Persyaratan Umum maupun persyaratan Khusus masing-masing ada 7 syarat. Disamping itu setiap calon rektor selain telah menyatakan kesediaannya juga sebelumnya menyampaikan secara singkat Visi-Misi kerektorannya dihadapan anggota senat.

Aswin mengharapkan dukungan semua pihak terutama dari Pemkab Kukar termasuk di jajaran civitas akademika Unikarta Tenggarong. Dukungan ini menurutnya penting sebagai upayanya membangun Unikarta setaraf dan tidak kalah dengan universitas bergengsi lainnya di Tanah Air.

“Insya Allah Unikarta ke depan akan benar-benar menjadi universitas yang patut dibanggakan masyarakat Kukar,” ucap Aswin.

berita ini Di ambil dari KutaiKartanegara.com

Friday 13 March 2009

D Y N A S I S.......usaha Tanpa Modal....

dynasis...usaha tanpa MODAL .....bagi yg sering beli pulsa diluar...lebih baik cobain dynasis aj...kmu pakai utk kamu sendiri,,,.selain dapat pulsa juga kamu dapat bonus dari hasil pengisian pulsa kamu...setiap transaksi pengisian pulsa ke hp kmu sendiri ataw pengisian utk org lain..pasti kamu dapt bonus 10% dari hasil pengisian pulsa tsb...dan dari bonus tersebut bisa juga kamu uangkan kerekening kamu.....dapat duit deh..dari hasil pengisian pulsa sendiri...BONUS DIBAGIKAN TIAP BULAN


info lebih lanjut..baca aja di

www.klikdynasis.net/?id=Ru3244

apabila kmu2 berminat dan mau bergabung hub.i aja disini atau email aja kesini...rudpi_45@yahoo.co.id / 0813 47 0405 69

Wednesday 11 March 2009

PROMO MENJADI AGEN PULSA...

Apakah anda saat ini :
  • Pengguna Handphone dengan nomor GSM/CDMA?
  • Ingin memulai usaha dengan modal sebatas kemampuan anda?
  • Berada dilingkungan pengguna handphone GSM/CDMA prabayar?
    Seperti : Pasar, Terminal, Plaza, Kampus, Perkantoran, Pabrik, Stasiun KA, Gelanggang Olahraga, Rumah Sakit, Puskesmas, Apotik, dll.
  • Dan saat ini, Anda Mungkin adalah: Pengangguran, Pegawai Swasta, Pegawai Negeri, Guru, Direktur, Manager, Mahasiswa/i, Buruh, Tukang Ojek, Sopir, Pengusaha, Kurir, Dokter, Dosen, Bidan, ABRI, Polisi, Aparat Negara, dll
aku berikan Solusi usaha yang sangat sederhana untuk anda, yaitu menjadi Agen Pulsa Elektronik.

Anda tidak harus memiliki/menyewa kios, toko, dll. Cukup dengan handphone yang dimiliki saat ini, anda sudah dapat melakukan transaksi isi ulang pulsa elektronik hanya dengan kirim SMS

Kapanpun dan dimanapun anda berada.. diseluruh Indonesia bahkan Dunia. Asalkan handphone yang telah anda daftarkan memiliki sinyal untuk SMS maka transaksi dapat dilakukan...

Bahkan dapat digunakan untuk diri sendiri, dengan demikian Anda menghemat biaya pembelian pulsa untuk handpone pribadi,karena Anda telah menjadi Agen Pulsa Elektronik, berarti membeli pulsa dibawah harga pasar. dengan melalui :...

DUNIA PULSA Report System merupakan salah satu produk dari kami. DUNIA PULSA menyediakan layanan pengisian pulsa elektrik untuk semua operator dengan mengunakan media sms. Jika Anda ingin berjualan pulsa elektrik , sudah saatnya Anda bergabung dengan aku.....

Keunggulan-keunggulan DUNIA PULSA diantaranya :

  • Proses transaksi berlangsung dengan cepat
  • Tersedia Produk dengan lengkap beserta Denominasinya
  • Harga Bersaing
  • Stok Jarang Kosong
  • Detail laporan transaksi dapat dilihat via Internet (Web Report System)
  • Komplain dapat dilakukan dengan mudah dan ramah
Pendaftaran menjadi agen pulsa...
HUBUNGI 081347040569

atau email aja ke Rudpi_45@yahoo.co.id

pendaftran gratis, modal bsa berapa pun....

Friday 6 March 2009

Pj Bupati Kukar Laksanakan Mutasi Tahap II


KutaiKartanegara.com 06/03/2009 13:57 WITA
Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) dibawah kepemimpinan Pj Bupati H Sjachruddin MS untuk kedua kalinya melakukan mutasi pejabat struktural eselon II dan III.

Mutasi tahap II yang dilaksanakan tadi pagi di Pendopo Odah Etam, Tenggarong, dilakukan terhadap 25 orang pejabat. Mereka terdiri dari 7 kepala dinas/instansi dan 18 Camat se-Kukar.

Adapun pejabat eselon II yang dilantik tadi pagi adalah mantan Kepala Kantor Arsip Daerah H Otoy Usman yang kini naik eselon menjadi Kepala Badan Penelitian & Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kukar, dan mantan Camat Tenggarong Seberang H Suko Buono sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat & Pemerintahan Desa (Bapemdes) Kukar.

Kemudian H Abdul Thalib sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kukar, H Hermawan sebagai Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kukar, serta mantan Camat Kembang Janggut M Abniansyah Utun sebagai Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Kukar.

Pj Bupati Kukar Sjahruddin MS (kanan) menyaksikan penandatanganan berita acara pelantikan oleh perwakilan pejabat eselon II dan III

Photo: Agri

Sedangkan untuk posisi Kepala Dinas Pertambangan & Energi (Distamben) Kukar dipercayakan kepada H Basri Hasan, kemudian untuk posisi Sekretaris DPRD Kukar kini dipegang oleh H Awang Ilham.

Sementara dari 18 Camat yang dilantik, 14 orang merupakan wajah lama yang dikukuhkan kembali di posisi yang tetap. Kemudian sisanya sebanyak 4 orang merupakan wajah baru.

Ke empat Camat baru tersebut adalah Teguh Yulianto sebagai Camat Tenggarong Seberang, H Sunggono sebagai Camat Muara Badak, Machmud Nurdin sebagai Camat Marang Kayu dan M Irianto sebagai Camat Kembang Janggut.

Pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan terhadap 25 pejabat struktural tersebut ditandai pula dengan penandatanganan berita acara pelantikan serta pembacaan Pakta Integritas yang diwakili oleh Camat Muara Badak H Sunggono. Selanjutnya, satu per satu para pejabat yang dilantik menandatangani Pakta Integritas di hadapan Pj Bupati Kukar H Sjachruddin.

berita ini Di ambil dari KutaiKartanegara.com

Thursday 5 March 2009

Jembatan Kutai Kartanegara


Memasuki Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dapat ditempuh melalui Kota Balikpapan ataupun Ibukota Propinsi Samarinda. Dari Samarinda lama tempuh ± 30 Menit, sedangkan dari Balikppan ditempuh dengan ± 2 jam. Di Kota Tenggarong sebagai Ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara, terdapat banyak pilihan objek wisata yang dapat dinikmati ataupun dikunjungi oleh wisatawan, diantaranya yaitu Jembatan Kutai Kartanegara, Jembatan ini merupakn sarana penghubung antara Tenggarong Seberang dengan Kota Tenggarong. Panjang jembatan adalah 580 Meter. Dibangun menyerupai Jembatan Golden Gate yang terdapat di San Fransisco.

Jembatan ini juga merupakan akses menuju Kota Samarinda ataupun sebaliknya yang dapat ditempuh hanya sekitar 30 menit. Setiap kendaraan beroda 4 (empat) yang lewat dikenakan retribusi sebesar Rp. 1.000,-. Melewati Jembatan Kutai Kartanegara ada pemandangan menarik yang dapat disaksikan, yaitu hamparan sebuah pulau kecil yang memisahkan Kota Tenggarong dan Kecamatan Tenggarong Seberang, yaitu Pulau Kumala, sebuagh pulau yang telah disulap menjadi Kawasan Wisata Rekreasi yang banyak diminati oleh wisatawan Nusantara karena merupakan kawasan rekreasi keluarga yang hampir mirip dengan Taman Mini Jaya Ancol di Jakarta.

Di kawasan Jembatan Kutai Kartanegara juga terdapat Jam Bentong yang merupakan sebuah Tugu yang terdapat taman-taman yang terlihat asri dan indah jika dilihat dari atas jembatan. Di dekat jembatan dinagun sarana olahraga panjat dinding sebanyak 2 buah. Kawasan ii setiap sorenya selalu dipenuhi oleh pengunjung yang dapat menikmati keindahan Jembatan Kutai Kartanegara serta memandang Pulau Kumala dari kejauhan.

berita ini Di ambil dari KutaiKartanegara.com

Museum Mulawarman dan Kawasan Wisata Bukit Bengkirai


Bangunan Keraton Kutai Kartanegara terletak di Ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara (Tenggarong), Keraton peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara ini sekarang beralih fungsi menjadi Museum Mulawarman, didirikan pada tahun 1932 oleh Pemerintah Belanda yang menyerahkan Keraton kepada Sultan Adji Muhammad Parikesit pada tahun 1935. Bahan bangunannya didominasi oleh beton mulai dari ruang bawah tanah, lantai, dinding, penyekat hingga atap.

Di halaman depan Museum terdapat duplikat Patung Lembu Swana yang merupakan lambang Kerajaan Kutai Kartanegara. Arsitektur dari museum ini mengadopsi dari arsitektur tradisional Suku Dayak yang ada di Kutai.

Di dalam Musium Mulawarman ini tersimpan benda-benda yang mempunyai nilai sejarah/seniyang tinggi yang pernah digunakan oleh Kesultanan seperti :

  • Singgasana, sebagai tempat duduk Raja dan Permaisuri. Kursi ini terbuat dari kayu, dudukan dan sandarannya diberi berlapis kapuk yang berbungkus dengan kain yang berwarna kuning, sehingga tempat duduk dan sandaran kursi tersebut terasa lembut. Kursi ini dibuat dengan gaya Eropa, penciptanya adalah seorang Belanda bernama Ir. Vander Lube pada tahun 1935
  • Patung Lembu Swana Lambang Kesultanan Kutai, dibuat di Birma pada tahun 1850 dan tiba di Istana Kutai pada tahun 1900. Lembu Swana diyakini sebagai Kendaraan Tunggangan Batara Guru. Nama lainnya adalah Paksi Liman Janggo Yoksi, yakni Lembu yang bermuka gajah, bersayap burung, bertanduk seperti sapi, bertaji dan berkukuh seperti ayam jantan, berkepala raksasa dilengkapi pula dengan berbagai jenis ragam hias yang menjadikan patung ini terlihat indah
  • Kalung Uncal, benda ini merupkan atribut dan benda kelangkapan kebesaran Kesultanan Kutai Kartanegara yang digunakan pada waktu penobatan Sultan Kutai menjadi Raja atau pada waktu Sultan merayakan ulang tahun kelahiran dan penobatan Sultan serta acara sakral lainnya
  • Meriam Sapu Jagad Peninggalan VOC, Belanda
  • Prasasti Yupa, yang trdapat di Museum ini adalah tiruan dari Yupa yang asli yang terdapat di Museum Nasional di Jakarta. Prasasti Yupa adalah prasasti yang ditemukan di bukit Brubus Kecamatan Muara Kaman. ke-7 prasasti ini menadakan dimulainya zaman sejarah di indonesia yang merupakan bukti tertulis pertama yang ditemukan dan berhuruf Pallawa bahasa Sansekerta
  • Seperangkat Gamelan dari Keraton Yogyakarta 1855
  • Arca Hindu
  • Seperangkat Meja Tamu peninggalan Kerajaan Bulungan
  • Ulap Doyo, hasil kerajinan Suku Dayak Benuaq
  • Minirama tentang sejarah Kerajaan Kutai Kartanegara
  • Koleksi Numismatika (mata uang dan alat tukar lainnya)
  • Koleksi Keramik dari Cina, Jepang, Vietnam dan Thailan
  • Dan lain-lain

Kawasan Wisata Bukit Bengkirai


Kawasan Wisata Bukit Bengkirai terletak pada Km 38 jalan raya Soekarno Hatta Balikpapan Samarinda, merupakan kawasan wisata alam berupa hutan alami yang masih asli. Kawasan wisata alam ini berada di areal PT. Inhutani I Unit Manajemen Hutan Tanaman Industri (UMHTI) dan diresmikan pada tanggal 14 Maret 1998 oleh Mantan Menteri Kehutanan Ir. Djamalluddin Suryohadikusumo. Merupakan kawasan yang berperan penting untuk mengembangkan monumen hutan alam tropika basah.

  • Canopy Bridge (Jembatan Tajuk),merupakan jembatan yang menghubungkan pohon canopy satu dengan pohon canopy yang lain setinggi 25-30 meter dari permukaan tanah dengan panjang keseluruhan 64 meter dan menguhubungkan 5 pohon Bangkiray. Dari atas jembatan dapat dilihat formasi Tajuk Tegakan Dipterocarpaceae sebagai ciri dari Hutan Hujan Tropis yang cukup indah dan membentuk stratum atas yang saling sambung menyambung.
  • Pada Kawasan Bukit Bangkiray terdapat rumah panjang yang dapat di pergunakan untuk ruangan sarasehan atau ruang serba guna yang berbentuk rumah adat dayak dengan kapasitas 50-70 orang.
  • Cottages dan Restaurant terdapat 5 cottages bergaya rumah adat panggung dengan fasilitas yang lengkap.
  • Jalan Setapak (Trek), merupakan sarana Adventure Jungle untuk menjelajahi kawasan Hutan Bangkiray,dilengkapi dengan fasilitas untuk mengamati flora / fauna yang unik dan langka seperti beruang madu , jenis-jenis burung, babi hutan, monyet dan lainnya. Serta aneka ragam flora seperti jenis-jenis Anggrek dan tanaman langka lainnya.
  • Jungle Tracking, dengan 7 Trek yang panjangnya 150 meter s/d 6 Kilometer.
  • Pondokan (Shelter), sebagai tempat istirahat dan makan bersama, juga sebagai tempat untuk mengamati satwa-satwa liar.
  • Jungle Cabin dan Mini Canopy Bridge, merupakan bangunan yang bernuansa alam dan berada di dalam hutan
  • Sarana Olahraga dan Bumi Perkemahan (Camping Ground), antara lain Tennis Court,Volley Ball,renang,sepeda dan lain-lain
  • Aktivitas Outbound (Team Building)
  • Program Adopsi Pohon, merupakan program yang mengajak pihak luar berpartisipasi menjadi orangtua asuh terhadap pohon yang tubuh dan berada di Kawasan Bukit Bangkiray dengan cara membayar iuran untuk keperluan pemeliharaan pohon tersebut.

Keanekaragaman Flora :

  • Pohon Bangkiray, merupakan maskot utama dari Bukit Bangkiray.
  • Koleksi Anggrek, yaitu Anggrek Hitam,Anggrek Tebu, Anggrek Mata, Anggrek Bintang, Berpijar dan lain-lain.
  • Kebun buah-buahan Hutan, yaitu Buah Manggis, Buah Mentega, Buah Lai, Buah Rambai Palembang, Ramania dan Buah Kalangkala.

Keanekaragaman Fauna :

  • Burung – burung,terdapat 113 jenis Burung antara lain Punai, Kirik-Kirik Biru, Kacep, Murai Batu, Sepah dan lain-lain.
  • Jenis fauna lainnya seperti Owa-owa,Beruk,Lutung Merah,Monyet Ekor Panjang, Babi Hutan dan Bajing Terbang.
  • Pengakaran Rusa,jenis yang ditangkarkan adalah Rusa Sambar.
Juga ada Program Tanaman Memorial yang merupakan suatu bentuk respon bagi pengunjung yang ingin memiliki kenangan-kenangan setelah berkunjung ke wisata Bukit Bangkiray dengan cara menanam di areal yang telah disediakan oleh Pengelola Kawasan Bukit Bangkiray.

berita ini Di ambil dari KutaiKartanegara.com

Sejarah Kesultanan Kutai Kartanegara

Tulisan pada prasasti Kutai
Ditinjau dari sejarah Indonesia kuno, Kerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya 7 buah prasasti yang ditulis diatas yupa (tugu batu) yang ditulis dalam bahasa Sansekerta dengan menggunakan huruf Pallawa. Berdasarkan paleografinya, tulisan tersebut diperkirakan berasal dari abad ke-5 Masehi.
Dari prasasti tersebut dapat diketahui adanya sebuah kerajaan dibawah kepemimpinan Sang Raja Mulawarman, putera dari Raja Aswawarman, cucu dari Maharaja Kudungga. Kerajaan yang diperintah oleh Mulawarman ini bernama Kerajaan Kutai Martadipura, dan berlokasi di seberang kota Muara Kaman.
Pada awal abad ke-13, berdirilah sebuah kerajaan baru di Tepian Batu atau Kutai Lama yang bernama Kerajaan Kutai Kartanegara dengan rajanya yang pertama, Aji Batara Agung Dewa Sakti (1300-1325).
Dengan adanya dua kerajaan di kawasan Sungai Mahakam ini tentunya menimbulkan friksi diantara keduanya. Pada abad ke-16 terjadilah peperangan diantara kedua kerajaan Kutai ini. Kerajaan Kutai Kartanegara dibawah rajanya Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa akhirnya berhasil menaklukkan Kerajaan Kutai Martadipura. Raja kemudian menamakan kerajaannya menjadi Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Pada abad ke-17 agama Islam diterima dengan baik oleh Kerajaan Kutai Kartanegara. Selanjutnya banyak nama-nama Islami yang akhirnya digunakan pada nama-nama raja dan keluarga kerajaan Kutai Kartanegara. Sebutan raja pun diganti dengan sebutan Sultan. Sultan yang pertama kali menggunakan nama Islam adalah Sultan Aji Muhammad Idris (1735-1778).
Tahun 1732, ibukota Kerajaan Kutai Kartanegara pindah dari Kutai Lama ke Pemarangan.
Perpindahan ibukota Kerajaan Kutai Kartanegara dari Kutai Lama (1300-1732) ke Pemarangan (1732-1782) kemudian pindah ke Tenggarong (1782-kini).
Sultan Aji Muhammad Idris yang merupakan menantu dari Sultan Wajo Lamaddukelleng berangkat ke tanah Wajo, Sulawesi Selatan untuk turut bertempur melawan VOC bersama rakyat Bugis. Pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara untuk sementara dipegang oleh Dewan Perwalian.
Pada tahun 1739, Sultan A.M. Idris gugur di medan laga. Sepeninggal Sultan Idris, terjadilah perebutan tahta kerajaan oleh Aji Kado. Putera mahkota kerajaan Aji Imbut yang saat itu masih kecil kemudian dilarikan ke Wajo. Aji Kado kemudian meresmikan namanya sebagai Sultan Kutai Kartanegara dengan menggunakan gelar Sultan Aji Muhammad Aliyeddin.
Setelah dewasa, Aji Imbut sebagai putera mahkota yang syah dari Kesultanan Kutai Kartanegara kembali ke tanah Kutai. Oleh kalangan Bugis dan kerabat istana yang setia pada mendiang Sultan Idris, Aji Imbut dinobatkan sebagai Sultan Kutai Kartanegara dengan gelar Sultan Aji Muhammad Muslihuddin. Penobatan Sultan Muslihuddin ini dilaksanakan di Mangkujenang (Samarinda Seberang). Sejak itu dimulailah perlawanan terhadap Aji Kado.
Perlawanan berlangsung dengan siasat embargo yang ketat oleh Mangkujenang terhadap Pemarangan. Armada bajak laut Sulu terlibat dalam perlawanan ini dengan melakukan penyerangan dan pembajakan terhadap Pemarangan. Tahun 1778, Aji Kado meminta bantuan VOC namun tidak dapat dipenuhi.
Pada tahun 1780, Aji Imbut berhasil merebut kembali ibukota Pemarangan dan secara resmi dinobatkan sebagai sultan dengan gelar Sultan Aji Muhammad Muslihuddin di istana Kesultanan Kutai Kartanegara. Aji Kado dihukum mati dan dimakamkan di Pulau Jembayan.
Aji Imbut gelar Sultan Aji Muhammad Muslihuddin memindahkan ibukota Kesultanan Kutai Kartanegara ke Tepian Pandan pada tanggal 28 September 1782. Perpindahan ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh kenangan pahit masa pemerintahan Aji Kado dan Pemarangan dianggap telah kehilangan tuahnya. Nama Tepian Pandan kemudian diubah menjadi Tangga Arung yang berarti Rumah Raja, lama-kelamaan Tangga Arung lebih populer dengan sebutan Tenggarong dan tetap bertahan hingga kini.
Pada tahun 1838, Kesultanan Kutai Kartanegara dipimpin oleh Sultan Aji Muhammad Salehuddin setelah Aji Imbut mangkat pada tahun tersebut.
Pada tahun 1844, 2 buah kapal dagang pimpinan James Erskine Murray asal Inggris memasuki perairan Tenggarong. Murray datang ke Kutai untuk berdagang dan meminta tanah untuk mendirikan pos dagang serta hak eksklusif untuk menjalankan kapal uap di perairan Mahakam. Namun Sultan A.M. Salehuddin mengizinkan Murray untuk berdagang hanya di wilayah Samarinda saja. Murray kurang puas dengan tawaran Sultan ini. Setelah beberapa hari di perairan Tenggarong, Murray melepaskan tembakan meriam kearah istana dan dibalas oleh pasukan kerajaan Kutai. Pertempuran pun tak dapat dihindari. Armada pimpinan Murray akhirnya kalah dan melarikan diri menuju laut lepas. Lima orang terluka dan tiga orang tewas dari pihak armada Murray, dan Murray sendiri termasuk diantara yang tewas tersebut.
Relief peristiwa pertempuran Awang Long Senopati pada Monumen Pancasila, Tenggarong
Insiden pertempuran di Tenggarong ini sampai ke pihak Inggris. Sebenarnya Inggris hendak melakukan serangan balasan terhadap Kutai, namun ditanggapi oleh pihak Belanda bahwa Kutai adalah salah satu bagian dari wilayah Hindia Belanda dan Belanda akan menyelesaikan permasalahan tersebut dengan caranya sendiri. Kemudian Belanda mengirimkan armadanya dibawah komando t'Hooft dengan membawa persenjataan yang lengkap. Setibanya di Tenggarong, armada t'Hooft menyerang istana Sultan Kutai. Sultan A.M. Salehuddin diungsikan ke Kota Bangun. Panglima perang kerajaan Kutai, Awang Long gelar Pangeran Senopati bersama pasukannya dengan gagah berani bertempur melawan armada t'Hooft untuk mempertahankan kehormatan Kerajaan Kutai Kartanegara. Awang Long gugur dalam pertempuran yang kurang seimbang tersebut dan Kesultanan Kutai Kartanegara akhirnya kalah dan takluk pada Belanda.
Pada tanggal 11 Oktober 1844, Sultan A.M. Salehuddin harus menandatangani perjanjian dengan Belanda yang menyatakan bahwa Sultan mengakui pemerintahan Hindia Belanda dan mematuhi pemerintah Hindia Belanda di Kalimantan yang diwakili oleh seorang Residen yang berkedudukan di Banjarmasin.
Tahun 1846, H. von Dewall menjadi administrator sipil Belanda yang pertama di pantai timur Kalimantan.
Pada tahun 1850, Sultan A.M. Sulaiman memegang tampuk kepemimpinan Kesultanan Kutai kartanegara Ing Martadipura.
Pada tahun 1853, pemerintah Hindia Belanda menempatkan J. Zwager sebagai Assisten Residen di Samarinda. Saat itu kekuatan politik dan ekonomi masih berada dalam genggaman Sultan A.M. Sulaiman (1850-1899).
Pada tahun 1863, kerajaan Kutai Kartanegara kembali mengadakan perjanjian dengan Belanda. Dalam perjanjian itu disepakati bahwa Kerajaan Kutai Kartanegara menjadi bagian dari Pemerintahan Hindia Belanda.
Tahun 1888, pertambangan batubara pertama di Kutai dibuka di Batu Panggal oleh insinyur tambang asal Belanda, J.H. Menten. Menten juga meletakkan dasar bagi ekspoitasi minyak pertama di wilayah Kutai. Kemakmuran wilayah Kutai pun nampak semakin nyata sehingga membuat Kesultanan Kutai Kartanegara menjadi sangat terkenal di masa itu. Royalti atas pengeksloitasian sumber daya alam di Kutai diberikan kepada Sultan Sulaiman.
Tahun 1899, Sultan Sulaiman wafat dan digantikan putera mahkotanya Aji Mohammad dengan gelar Sultan Aji Muhammad Alimuddin.
A.P. Mangkunegoro
Pada tahun 1907, misi Katholik pertama didirikan di Laham. Setahun kemudian, wilayah hulu Mahakam ini diserahkan kepada Belanda dengan kompensasi sebesar 12.990 Gulden per tahun kepada Sultan Kutai Kartanegara.
Sultan Alimuddin hanya bertahta dalam kurun waktu 11 tahun saja, beliau wafat pada tahun 1910. Berhubung pada waktu itu putera mahkota Aji Kaget masih belum dewasa, tampuk pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara kemudian dipegang oleh Dewan Perwalian yang dipimpin oleh Aji Pangeran Mangkunegoro.
Sultan A.M. Parikesit
Pada tanggal 14 Nopember 1920, Aji Kaget dinobatkan sebagai Sultan Kutai Kartanegara dengan gelar Sultan Aji Muhammad Parikesit.
Sejak awal abad ke-20, ekonomi Kutai berkembang dengan sangat pesat sebagai hasil pendirian perusahaan Borneo-Sumatra Trade Co. Di tahun-tahun tersebut, kapital yang diperoleh Kutai tumbuh secara mantap melalui surplus yang dihasilkan tiap tahunnya. Hingga tahun 1924, Kutai telah memiliki dana sebesar 3.280.000 Gulden - jumlah yang sangat fantastis untuk masa itu.
Tahun 1936, Sultan A.M. Parikesit mendirikan istana baru yang megah dan kokoh yang terbuat dari bahan beton. Dalam kurun waktu satu tahun, istana tersebut selesai dibangun.
Ketika Jepang menduduki wilayah Kutai pada tahun 1942, Sultan Kutai harus tunduk pada Tenno Heika, Kaisar Jepang. Jepang memberi Sultan gelar kehormatan Koo dengan nama kerajaan Kooti.
Indonesia merdeka pada tahun 1945. Dua tahun kemudian, Kesultanan Kutai Kartanegara dengan status Daerah Swapraja masuk kedalam Federasi Kalimantan Timur bersama-sama daerah Kesultanan lainnya seperti Bulungan, Sambaliung, Gunung Tabur dan Pasir dengan membentuk Dewan Kesultanan. Kemudian pada 27 Desember 1949 masuk dalam Republik Indonesia Serikat.
Daerah Swapraja Kutai diubah menjadi Daerah Istimewa Kutai yang merupakan daerah otonom/daerah istimewa tingkat kabupaten berdasarkan UU Darurat No.3 Th.1953.
Pada tahun 1959, berdasarkan UU No. 27 Tahun 1959 tentang "Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di Kalimantan", wilayah Daerah Istimewa Kutai dipecah menjadi 3 Daerah Tingkat II, yakni:1. Daerah Tingkat II Kutai dengan ibukota Tenggarong2. Kotapraja Balikpapan dengan ibukota Balikpapan3. Kotapraja Samarinda dengan ibukota Samarinda
Pada tanggal 20 Januari 1960, bertempat di Gubernuran di Samarinda, A.P.T. Pranoto yang menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur, dengan atas nama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia melantik dan mengangkat sumpah 3 kepala daerah untuk ketiga daerah swatantra tersebut, yakni:1. A.R. Padmo sebagai Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kutai2. Kapt. Soedjono sebagai Walikota Kotapraja Samarinda3. A.R. Sayid Mohammad sebagai Walikota Kotapraja Balikpapan
Sehari kemudian, pada tanggal 21 Januari 1960 bertempat di Balairung Keraton Sultan Kutai, Tenggarong diadakan Sidang Khusus DPRD Daerah Istimewa Kutai. Inti dari acara ini adalah serah terima pemerintahan dari Kepala Kepala Daerah Istimewa Kutai, Sultan Aji Muhammad Parikesit kepada Aji Raden Padmo sebagai Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kutai, Kapten Soedjono (Walikota Samarinda) dan A.R. Sayid Mohammad (Walikota Balikpapan). Pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara dibawah Sultan Aji Muhammad Parikesit berakhir, dan beliau pun hidup menjadi rakyat biasa.
Sultan H.A.M. Salehuddin II
Pada tahun 1999, Bupati Kutai Kartanegara Drs. H. Syaukani HR, MM berniat untuk menghidupkan kembali Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Dikembalikannya Kesultanan Kutai ini bukan dengan maksud untuk menghidupkan feodalisme di daerah, namun sebagai upaya pelestarian warisan sejarah dan budaya Kerajaan Kutai sebagai kerajaan tertua di Indonesia. Selain itu, dihidupkannya tradisi Kesultanan Kutai Kartanegara adalah untuk mendukung sektor pariwisata Kalimantan Timur dalam upaya menarik minat wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Pada tanggal 7 Nopember 2000, Bupati Kutai Kartanegara bersama Putera Mahkota Kutai H. Aji Pangeran Praboe Anoem Soerja Adiningrat menghadap Presiden RI Abdurrahman Wahid di Bina Graha Jakarta untuk menyampaikan maksud diatas. Presiden Wahid menyetujui dan merestui dikembalikannya Kesultanan Kutai Kartanegara kepada keturunan Sultan Kutai yakni putera mahkota H. Aji Pangeran Praboe.
Pada tanggal 22 September 2001, Putra Mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara, H. Aji Pangeran Praboe Anoem Soerya Adiningrat dinobatkan menjadi Sultan Kutai Kartanegara dengan gelar Sultan H. Aji Muhammad Salehuddin II. Penabalan H.A.P. Praboe sebagai Sultan Kutai Kartanegara baru dilaksanakan pada tanggal 22 September 2001.

berita ini Di ambil dari KutaiKartanegara.com

FREE FOR ALL....!!!

Join FriendFinder - Find Your Special Someone!